Pengetikan Ulang Buku untuk Tunanetra “Bring The Light For The Blind”
Minggu 5 April 2015 saya mengikuti acara DV SOS 2015 yang bertema “Bring The Light For The Blind” dari Keluarga Mahasiswa Buddhis Dhammavaddhana (KMBD) BINUS University menjadi Volunteer PUBT di Tzu Chi PIK yang bekerjasama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan TFI ( Teach For Indonesia) sebagai Community Partner. Saya mengikuti acara ini karena saya belum pernah datang ke Tzu Chi PIK jadi saya mau melihatnya. Selain itu saya mengikuti acara ini karena saya ingin membantu saudara-saudara kita yang terkena tunanetra dengan mengetikkan buku untuk mereka.
Pertama-tama, saya berkumpul di ASB bersama volunteer yang lain. Lalu kami berangkat ke Tzu Chi dengan bus yang sudah disediakan. Kami sampai disana jam 7:15 dan jam 7:30 kami diperbolehkan masuk dengan melakukan registrasi terlebih dahulu. Kami mendapat nomor registrasi, goody bag dan kertas yang berisi bagian yang harus kita ketik nanti. Kami diperbolehkan masuk jam 8:00 ke aula dan duduk sesuai nomor registrasi. Saya duduk di B7 blok hitam.
Acara dibuka dengan kesenian dari KMBD Dance Group, diikuti dengan berbagai kata Sambutan yaitu dari Metta Ratana selaku Ketua Panitia Pelaksana, Tan William selaku Ketua KMBD, Bapak Fatahillah selaku Asisten Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, Irawati selaku Pengurus Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan Tarini selaku Pengurus Fellowship of Netra Community.
Lalu dilanjutkan dengan penampilan saudara-saudara kita yang tunanetra. Mereka menampilkan penampilan yang luar biasa, ada yang menyanyi dan bermain alat musik. Saya merasa kagum dengan penampilan mereka, karena walaupun mereka tidak bisa melihat tetapi mereka dianugerahi dengan suara yang merdu. Penampilan mereka berhasil membuat saya dan volunteer yang lain memberikan tepuk tangan. Setelah itu acara dilanjutkan dengan penampilan dari Tzu Ching menampilkan “Shuo Yu” yang artinya Nyanyian dengan tangan. Penampilannya juga tidak kalah menarik, karena saya baru pertama kali melihatnya.
Lalu acara puncaknya pun dimulai setelah Bapak Fatahillah memukul gong. Kami diberi waktu mengetik sampai jam 14:30. Saya mendapat 15 halaman yang harus diketik dari halaman 325-340 dari buku berjudul “7 Habbits Of Highly Effective Teens”.
Jam 12:00 kami diberi waktu istirahat dan menuju ke ruang makan untuk makan bersama-sama. Setelah itu kita kembali ke aula dan menyelesaikan pengetikan tersebut. Saya selesai mengetik dengan tepat waktu. Saya merasa pegal-pegal karena harus duduk dan mengetik dengan sangat cepat.Tetapi rasa pegal saya tergantikan dengan acara yang bagus dan menarik ini. Saya sangat senang dan bersyukur bisa menjadi volunteer di acara DV SOS 2015. Karena ini merupakan pertama kalinya saya jadi volunteer.
Dari acara ini saya belajar, bahwa suatu keterbatasan bukanlah menjadi penghalang bagi kita. Saya melihat mereka tidak merasa malu dengan keterbatasan mereka tetapi mereka tetap mensyukuri hidupnya dan berusaha untuk menjadi lebih baik. Saya juga mendapatkan perenungan dari Master Cheng Yen. Ada 2 hal yang harus dilakukan dan jangan ditunda-tunda. Pertama, Berbakti Kepada Orangtua dan yang kedua Berbuat Kebajikan.
Pesan saya untuk saudara-saudara kita yang tunanetra adalah tetaplah percaya diri. Karena dibalik kekurangan setiap orang pasti memiliki kelebihan. Jangan hanya karena gangguan penglihatan maka jendela dunia untuk kalian jadi terbatas. Semoga dengan adanya acara ini, banyak orang-orang yang akan tersadar dan bersedia mengetik buku-buku brailie yang lebih banyak untuk mereka.
“Dengan jari kita mengetik, dengan jari mereka mengenal dunia 🙂 “
“We Have Donated Vision!”
Happy Reading Guys! 😀
















